Pages

Minggu, 08 Juni 2014

Antara Cari Ilmu dan Penurut itu (bisa) Beda Tipis



Ngomong-ngomong masalah pengabdian, sebenernya sungguh berat kawan. Kita disuruh begini disuruh begitu. Disuruh pegang hal-hal yang bisa saja dibenci orang lain, misalnya untuk jadi ketua event. Hal-hal yang disuruh bisa jauh dari jurusan awal kita melamar.

Kenapa harus mengabdi?

Karena kata orang tua, ketika seseorang ingin melakukan sebuah pekerjaan, setidaknya dia berlatih dahulu. Jangan menyuruh anak kecil yang masih berusia 2 tahun untuk membuat kincir angin dari kertas tanpa kita ajarin dulu. Kalo kita mau ngajarin dia, pasti dia bisa menyelesaikannya. Ya ndak?

Belajar dulu baru ambil peran! Begitulah kira-kira.

Ceritanya saat ini aku sedang mengabdi di tempat keduaku. Dulu, aku pernah ngabdi di sekolah swasta di Jogja. Sangat mengasyikkan. Nano-nano. Dan harus kubuang jauh-jauh air mataku untuk menangisi kepulanganku. Harus keluar dari hiruk pikuk Jogja. Jogja terlalu istimewa. Bukankah begitu kawan?


ehhm, mungkin sekarang saatnya untuk tidak membahas tentang jogja dulu. tapi aku ingin cerita perihal pengalaman yang mungkin akan terlupakan jika tidak aku tulis di sini.

Ya, saat itu, hari Jumat, tanggal  6 Juni 2014, tepat satu bulan lebih sehari keberadaanku di sini. laptop sekolah ayahnya my A kubawa sejak minggu terakhir bulan lalu. saat itu ada tugas menjadi seorang reporter kegiatan dalam tim jurnalis sekolah. sampek pada hari ini laptop masih kubawa. rampung kerjaan mesti kuisi dengan nulis, dan tentu saja OL.

Tidak ada komentar: